Minggu, 23 Desember 2012

cara dan teknis yang tepat


                                        TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
 
            Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi  buku, penelitian, artikel, atau bahan lainya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan lain yang di baca akan tetapi akan tetapi tidak dikutip seyogyanya tidak di cantumkan dalam  daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung maupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
           Hal-hal yang harus dituliskan dalam daftar rujukan adalah:  
(1)   Nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik,
(2)   Tahun penerbitan,
(3)   Judul, termasuk sub judul,
(4)   Tempat penerbitan, dan
(5)   Nama penerbit.
         Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. (dalam daftar rujukan, durutan penulisan sumber rujukan mengikuti urutan alfabetis).
1.     Sumber dari buku
Sumber pustaka yang berasal dari buku, penulisannya sebagai berikut:
(1)   Nama pengarang yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat) diakhiri titik.
(2)   Tahun penerbitan di tulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik.
(3)   Judul buku digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung.
(4)   Tempat penerbitan dipisahkan dengan titik dua (:)
Contoh:
Ramlan, M. 1993. Paragraf: alur pikiran dan kepaduanya dalam bahasa indonisia. Yogyakarta: andi offset.
Dakker, N. 1992. Pancasila sebagai ideolog bangsa: dari pilihan satu-satunya ke satu-satunya azas. Malang: FPIPS Malang.
         Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbit di ikuti oleh lambing a,b,c, dan seterusnya yang urutanya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. dan weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta. GA: Career Ladder Clearing House.
2.     Sumber dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editor)
Seperti menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed) jika satu editor dan (Eds) jika editornya lebih dari satu, diantara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. dan Cannon, C.R. (Eds) 1980. Bilingual Education: Teaching Englis as a second Language. New York: Praeger.
3.     Sumber dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editor)
Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang berasal dari artikel dalam buku kumpulan artikel (yang ada editornya) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(1)   Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan.
(2)   Judul artikel ditulis tanpa garis bawah.
(3)   Nama editor ditulis seperti nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor.
(4)   Judul buku kumpulanya digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamanya disebutkan dalam kurung .
(5)   Judul artikel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama.
(6)   Judul buku ditulis dengan huruf besar dan kecil.
Contoh:
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik penelitian kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra ( hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

4.     Sumber dari artikel dalam jurnal
Daftar pustaka yang bersumber dariu artikel dalam jurnal dituliskansebagai berikut:
(1)   Nama jurnal ( majalah ilmiah ) ditulis dengan garis bawah.
(2)   Huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
(3)   Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa, dan nomor halaman artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A.1989. partisipasi dalam siaran pedesaan dan pengadopsian inovasi. Forum penelitian, 1 (1): 33-47.
5.     Sumber  dari Artikel dalam majalah atau Koran
Sumber dari artikel dalam majalah atau Koran di tuliskan sebagai berikut:
(1)   Nama pengarang ditulis paling depan, di ikuti oleh tahun, tanggal, dan bulan (jika ada)
(2)   Judul artikel ditulis tanpa garis bawah, dan ditulis dengan huruf kecil semua kecualipada huruf awal kata pertama.
(3)   Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan di beri garis bawah.
(4)   Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Huda, M. 1991, 13 November. menyiasati krisis listrik musim kering, jawa pos, hlm. 6.
6.     sumber dari Koran tanpa pengarang
Sumber dari  Koranatau majalah  tanpa  pengarang dituliskan sebagai berikut :
(1)   judul ditulis di bagian awal .
(2)   Tahun,tanggal dan bulan ditulis setelah judul.
(3)    nama Koran di tulis dengan garis bawah atau huruf miring.
(4)   nomor halaman ditulis terakhir
Contoh:
Kompas. 21 juni 1991. Mandor pasir tewas Ditikam anak buahnya, hlm. 7.
7.     Sumber dari dokomen resmi pemerintah yang di terbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpa lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal denga garis bawah, diikuti tahun pe nerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh :
Undang-undang republik Indonesia no 2 Th 1989 tentang sistem pendidikan nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
8.     sumer dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. 1978. pedoman penulisan Laporan penelitian. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebuidayaan.
9.     sumber berupa karya terjemahan.
Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikutitahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjema, tahun terjemah, nama tempat penerbitan dan penerbitan terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak di camtumkan, ditulis dengan Kata ”tanpa tahun”.
Contoh:
Ary, D., L.C. Jacobs, dan A. Razavieh. tanpa tahun. Pengantar penelitian pendidikan. terjemahan oleh Arief Furchan, 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
10.   sumber berupa penelitian, Tesis, atau disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, penelitian,  tesis,  Atau disertasi ditulis dengan garis bawah di ikuti dengan pernyataan penelitian, tesis atau disertasi tidak di terbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, Tagor. 1992. Perkembangan kopetensi kewacanaan pembelajaran bahasa inggris di LPTK. Disertai tidak di terbitkan. Malang tidak di terbbitkan. Malang: program pascasarjana IKIP Malang.
11.  Sumber berupa penelitian yang disajikan dalam seminar, penataan atau lokakarya.
Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun penyajian, penelitian, kemudian diikuti pertanyaan penelitian disajiakan dalam …., nama pertemuan yang ditulis dengan garis bawah, lembaga penyelenggaraan, tempat dan tanggal penyelenggaraan
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan laporan penelitian untuk jurnal. Penelitiaan disajikan dalam lokakarya penelitian tingkat dasar bagi dosen PTN dan PTS dimalang angkatan XIV, pusat penelitian IKIP Malang, Malang, 15 Januari 1991.
12.  Rujukan dari inbternet berupa karya individual
Nama penulis ditulis seperti bahan rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh judul karya tersebut ( dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan terserbut disertai dengan keterangan kapan di akses, diantara tanda kurung.
Contoh: Hitchcock, S. 1996. A Survey of STM Online jounals, 1990-95: The calmbefore the strom ,(Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/ survey. html, diakses 12 juli 1996)
13.  Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama ( judul dicetak miring ) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diberikan dengan alamatsumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya, jurnal ilmu pendidikan, (online) jilid 5, no. 4, (http://www. Malang.ac.id, diakses 20 januari 2000).
14.  Rujukan dari internet berupa bahan diskusi
Nama rujukan ditulis seperti  rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topic dan bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberio keterangan dalam kurung (online) dan diakhiri dengan alamatr e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan klapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 2O November 1995. Summary of citing internet sites. NETTRAIN Discussion list, (online), (NETTRAIN@ubpm.cc.buffalo.edu, di akses 22 November 1995).
15.  Rujukan dari internet berupa E-mail pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung ( alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topic isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung ( alamat e-mail yang dikirim)
Contoh:
Naga, dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada ali saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).
(dikutip dari buku pedoman penulisan karya ilmiah, Universitas negri Malang, tahun 2000.

   

Kamis, 20 Desember 2012

Potensi waktu


Mendayagunakan Potensi Waktu

Waktu demi waktu  yang sudah kita jalani. Jika mau jujur, tiap desah nafas adalah satu langkah menuju kubur. Perayaan ulang tahun , sebenarnya adalah perayaaan berkurangnya jatah umur kita. Alngkah ruginya kita jikalau kita menjalani seesuatu yang begitu berharga lalu kita sia-siakan dia. Begitu urgennya masalah waktu , sampai ada yang mengatakan , « Jika engkau ingin tahu manusia yang paling bodoh lihatlah orang yang diberi modal dan modalnya dihamburkan sia-sia.. »

Tidak bisa kita pungkiri bahwa satu-satunya yang tidak bisa direm adalah waktu , Setiap orang punya jatah yang sama, 24 jam . Orang yang sukses dengan yang gagal, begitupun calon ahli surga dan calon ahli neraka , waktu yang diberikan mereka semua adalah sama. Yang jadi soal adalah bagaimana mengelola waktu agar menjadi manfaat di dunia dan akhirat ?

Karena itulah Allah SWT meletakkan waktu sebagai nilai yang menentukan timbangan kerugian dan keuntungan manusia dalam hidupnya seperti yang tercantum dalam surat Al ‘Ashr ayat 1-3 : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar – benar berada dalam kerugian , kecuali orang –orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati dalam menaati kebenaran dan nasehat menasehati dalam menetapi kesabaran.

Surat Al’Ashr diatas memang laksana laut tak bertepi. Setiap kali kita men-tadabburuinya , setiap itu pula kita menemukan makna-makna baru yang menuntut kesadaran baru yang lebih intens dalam soal waktu . Paling tidak , dari surat tersebut kita yakin bahwa setiap manusia hanya akan menghabiskan waktunya dalam kerugian, kecuali mereka yang memiliki kemampuan memanfaatkan waktu untuk empat perkara.

Pertama, orang yang pasti beruntung adalah orang yang setiap hari bertambah kekuatan iman dan keyakinannya terhadap kebenaran. Jadi, kalau orang bertabah usia tapi tidak mengerti hidup ini untuk apa dan diabdikan untuk siapa? Diatidak mengeerti iamn, maka hidupnya benar-benar sia-sia saja. Hidupnya hampa karena perbuatannya tidak dilandasi niat ibadah karena Allah.

Jadi ‘maaf-maaf” saja orang punya harta, gelar, pangkat, jabatan ,punya segala-galnya , tapi tidak punya iman , dia termasuk orang yang merugi. Bobot pahala tidak dihitung dari semua itu. Betapa kasihan , sudah sibuk luar biasa di dunia tapi ketika mati hanya jadi bangkai, lalu hanya dosa-dosanya saja yang akan dihitung.Nauzubillahi mindzalik

Lantas bagaimana agar iman menjadi kuat? Pupuk penguat iaman adalah  ilmu. Jika kita tidak pernah mencari ilmu , maka sama saja dengan menanam pohon tanpa memupuknya . Lambat laun pohon itu akan layu, menguning , kering, dan mati.

Kedua, cirri orang yang beruntung adalah mereka yang dapat memanfaatkan setiap waktunya menjadi amal saleh. Kita tidak perlu dipusingkan dengan apa yang akan kita dapatkan , Karena pahala dan balasan dari setiap amal saleh tidak akan terukar .Tidak ada yang tertukar dari karunia dan balasan Allah . yang harus kita pikirkan setaiap waktu adalah bagaimana agar setiap detik waktu kita bisa jadi amal kebaikan ?

Oleh karena itu jangan panik dengan apa pun yang belum terjadi , jika telah kita isi setiap waktu kita dengan beramal , beramal dan beramal. Buat diri kita bagaikan radar yang teramat sensitive ketika melihat ladang amal, Insya Allah kita akan beruntung . jangan banyak berharap ini dan itu dari setiap amal yang kita perbuat, karena dengan sendirinya amal-amal itu akan mengundang keberkahan bagi diri kita sendiri.

Ketiga, cirri selanjutnya adalah orang mendakwahkan kebenaran. Orang itu beruntung kalau menjadi contoh kebaikan, sehingga setiap orang yang meniru kebaikan kita , kebaikan itu pahalanya mengalir juga untuknya . Semua manusia pasti mati. Dan salah satu warisan yang seharusnya kita tinggalkan adalah nama baik hanya ada kalau hidup kita menjadai contoh kebaikan. Jangan sampai ketika kita mati , yang diceritakan orang lain tentang kita adalah kisah buram tentang koruptor, si maling uang rakyat , si sombong ,si serakah,dan semacamnya . Na’udzubillah

Nabi Muhammad saw merupakan contoh kebaikan . Sejak ribuan tahun yang lalu hingga detik ini , bahkan menjangkau jarak hingga ribuan kilometer , hanya kebaikan-kebaikannya yang banyak disebut orang . Subhanallah . Salah satu sebabnya adalah karena sebagai orang yang sangat terpelihara dari kesiasiaan . Sekecil apa pun perbuatannya , Rasullah saw adalah sebuah kepribadian efektif yang penuh makna.

Maka, kalau kita ingin termasuk orang –orang yang beruntung , usahakanlah agar setiap waktu membuat diri kita bagaikan cahaya matahari . menerangi orang-orang yang berada dalam kegelapan. Menumbuhkan bibit-bibit kebaikan , menyegarkan batang –batang yang layu.

Karena itu, tempalah diri kita sedemikian rupa agar selalu menjadi jalan kebaikan bagi sebanyak mungkin hamba-hamba Allah . Tidak peduli agama apa pun, karena kita tercipta untuk menjadi .rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam . Hingga bagi binatang pun, kita harus menjadi rahmat Insya Allah.

Keempat, ciri terakhir orang itu yakin bahwa setiap waktu yang dia jalani akan banyak menghadapi cobaan-cobaan. Oleh karena itu hanya orang-orang yang punya kesabaran di dalam menegakkan kebenaran inilah yang beruntung . sebab jika tidak sabar , kita akan goyah , rontok , tidak menjadi contoh dan akhirnya kita tidak memperoleh apa pun di akhirat kelak.

Kekuatan pribadi untuk saling menasihati dalam kebenaran adalah bagian  dari keberuntungan kita semua. Tanpa kesabaran ,mustahil kita akan mengenal Allah dengan baik . Akibatnya kita akan dilanda nestapa.Na’udzubillah

Orang yang cantik jelita maupun gagah rupawan serta memiliki jabatan dan kedudukan yang tinggi , tapi tidak mengenal Allah , tidak beramal saleh , dan pribadinya hanya menjadi contoh keburukan , maka hidupnya hanyalah kerugian. Karena sehebat apa pun topeng duniawi yang kita miliki hanya bersifat sementara

Semua yang gagah akan mati, semua yang punya jabatan , gelar, kekayaan, atau kedudukan , juga akan mati . masalahnya , apakah kematian itu khusnul khatimah atau su’ul khatimah? Semua itu pada akhirnya lebih bergantung dari bagaimana cara kita mengisi waktu demi waktu dalam hidup ini.

Waktu 24 jam sehari tidak bisa kita tambah . sekalipun kita beli jam tangan yang 36 jam( kalau saja ada), pasti tidak laku, karena waktu akan berjalan apa adanya. Dan kita tidak bisa mengeremnya. Idealnya setip waktu sudah ada jadwal kebaikannya sendiri-sendiri. Yang kerap membuat rusak urusan kita adalah karena kita salah mengisinya.

Untuk memanage waktu , yang paling penting adalah membuat peta dari apa yang akan kita lakuakan . tanyakan pada diri kita : Apa yang wajib kita lakukan ? Apa yang sunah ? Dan apa yang mubah saja untuk diperbuat ? Contoh yang wajib ditunaikan adalah hak Allah , hak istirahat, dan hak makan, Selajutnya yang sunah sebut saja berolah raga.Dan yang mubah misalnya rekreasi atau menonton TV( yang acaranya bermanfaat). Kalau acaranya , tentu kita lebih tahu bagaimana menyikapinya.

Jadi kuncinya adalah petakan dulu potensi dan masalahnya , kemudian bekerjalah secara stabil dengan peta itu. Namun, tentu saja  jangan cuam membuta perencanaan tapa melatih kedisiplinan untuk menjalankan nya . Betapa banyak orang yang hanya membuat perencanaan . dan sebuah rencanan\ tidak perlu muluk-muluk. Si rencana itu sendiri harus proposional agar mudah menjalankananya.

Pelajar maupun mahasiswa juga berhak memiliki waktu istirahat . disini , sebetulnya Allah sudah menyediakan jadwal shalat sebagai sarana untuk mendinginkan pikiran . membasuh anggota tubuh dengan air wudhu, lalu bersujud kepada Allah akan membuat hati menjadi tentram  dan sirkulasi darah tentunya akan lebih baik .Jika hati tentram ,walaupun badan lelah, maka diri kita akan menjadi tenang .apalah arti nya , badan tenang namun hati lelah? Oleh karena itu ibadah yang bagus itu sebetulnya merupakan sebuah refreshing yang luar biasa.

Dengan demikian , marilah kita jadikan setiap detik begitu berarti sehingga cukup menjadi sarana untuk memacu peningkatan kualitas dan pemahaman kita terhadap kebenaran. Sehingga iman kita semakin menebal , amal kita semakin produktif, kualitas akhlak meningkat dan kesadaran kita menjadi teladan dalam menetapi kebenaran ini. Sehingga panjang-pendek  umur kita  menjadu\i sangat berarti , sebagaimana sabda Rasullah saw : Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi umur yang panjang dan jelek amalannya ( HR Ahmad ).

karya itu


A.    Pendahuluan
            Umpan balik meratapi sebuah perjalanan hidup membawa niat hati ini akan berbagi tentang kebutuhan hidup, membawanya kesenjangan yang terhalangi pengelompokan, telah kini teruraikan baur campur indah dengan kebersamaan sudah seharus-nya. Sahabat yang di maksudkan di atas telah menyadarkan akan pentingnya bertetangga  dalam ruang ligkup hidup ini adalah sebagai pancingan kita untuk meraihnya.  Karna memanglah orang disekitar kita yang bisa melambungkan naik keatas sana. Tanpa seorang personalia atau pendistribusi dari karya_karya kita, maka dengan mustahil akan tersebar-nya karya-karya itu. Siapakah pendistribusi itu melainkan orang-orang sekitar kitalah yang berperan besar.
            Meledak-nya sebuah karya itu adalah hasil dari sebuah proses yang terstukturi dengan sikap teladan seseorang, yakin juga adalah tindakan dari sikap yang terus memimpikan akan hal yang di gelutinya bisa dan dapat terjadi pun karna memanglah dari mimpi kita akan mendapatkan-nya. Kenapa, karma ketika seseorang memimpikan dari cita-citanya maka sikap pada lapangan-nya pun secara tidak langsung maka seseorang itu akan selalu melangkah dan berjalan pada satu mimpinya itu. sehingga perlahan akan terjadilah mimpi itu tanpa disadari. Satu cerita bahwa seorang anak yang ketika itu berkeinginan mempunyai sepeda motor, keseharian-nya dia terus memimpikan dan terotomasi sikap dan tindakan-nya pun seseorang itu terus berusaha maka setelah dengan usahanya terbelilah sepeda motorpun. Akan tetapi seperti yang di jelaskan jika seseorang tadi tidak bermimpi untuk mempunyai sepeda motor, maka ketika dia mempunyai uangpun seseorang itu tidak akan pernah membeli motor karna sedikitpun tak bermimpi menginginkan-nya. Bisa jadi dia memilih yang lain dari mimpi-nya.
          Kehendak sebuah hasil, harus di tekankan bahwa sebagai bahan evaluasi kepada rekan rekan ketika bermimpipun seharus-nya sudah kita ber ikhtiar dan ber do’a, karma bagai manapun semua kehendak kita atas ijin dan panggilan yang pencipta. Artinya sebagai di contohkan bahwa banya kasus terjadi seperti kakek bermimpi haji. Bisa tidak terjadi oleh berbagai hal dikarnakan tidak ada panggilan dan kehendak, karna memang ada ketika akan melaksanakan kakek tersebut sudah di pagil terlebih dahulu dari masa aktif-nya atau mati. Dan banyak lagi berbagai contoh-nya. Agar tidak menjadi kehilangan kesadaran dalam kata lain gila, maka harus juga diberitahukan ketika kita memikirkan dan berkeinginan di masa muda dewasa kini alangkah baiknya dalam menjaga hal dari ketidak inginan dalam berbagai masalah-nya harus kita bareungi ikhtiar dar ber do’a dari apa yang kita impikan. Namun tetaplah untuk yakin sebagai generasai penerus untuk melanjutkan berkiprah di dunia ini dari bermimpi untuk menguasai alam ini sebagai yang kedua dari sang pencipta ALLAH SWT. Teruslah bermimpi tujuanya untuk meerahnya.
B.    Manajemen teori
            Inti dari kepemimpinan adalah manajemen bahwasanya seorang pemimpin itu dikenal sifat-sifat atau karakteritis pribadinya. Pada umumnya seorang pemimpin itu akan ditentukan dari keberhasilanya oleh sifat-sifat jasmaniah dan rohaniahnya pun sehingga sangat penting untuk mengetahuai dari kaitan antara keberhasilan pemimpin dari sifat karakteristiknya. Kepemimpinan seseorang dapat kita bedakan menurut golongan dari berbagai tipe-tipe dalam gaya kepemimpinan-nya, dari beberapa tipe kepemimpinan itu diantaranya ¹tipe otokratis, tipe seperti ini dari gaya kepemimpinannya seorang pemimpin menganggap organisasi sebagai milik pribadi, menganggap bawahan sebagai alat, tidak menerima kritik saran dan pendapat pun juga sering mempergunakan pendekatan yang bersifat paksaan. ²tipe militeristis, yaitu sifat seorang pemimpin yang sering mempergunakan sistem perintah (intruksi), menyandarkan diri pada pangkat dan jabatan-nya, senang kepada pormalitas yang berlebihan membuat sikaf disipllin mati dan tidak senang di kritik juga menggemari upacara-upacara. ³paternalistis, tipe seorang pemimpin ini menganggap dan memandang bawahan sebagai anak-anak, bersikap terlalu melindungi, seorang ini jarang memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan juga jarang memberikan kesempatan untuk mengembangkan daya kreasi dan vitalitasnya, jarang memberikan untuk berinisiatip pun bersikap mahatahu.
C.      Motivasi sumber daya sebagai manajemen
             Pada dasarnya manajemen sumber daya manusia berisikan langkah-langkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu, baik individual maupun organisasi. Motivasi adalah sebagai proses mempengaruhi juga mendorong seseorang dari luar terhadap seseorang juga kelompok, artinya bahwa sebagai desakan yang alami. Pekerjaan yang dilakukan manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain adalah motivasi menurut liang gie. Dari beberapa banyak teori motivasi yang banyak dikemukakan para ahli manajemen terdapat salah satu teori yang banyak mendapat sambutan yang amat positif dalam bidang manajemen organisasi adalah teori hierarki, Abraham maslow mengemukakan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkatan yang lebih tinggi, akibatnya setiap kebutuhan paling rendah telah terpenuhinya maka akan muncul pula kebutuhan yang lain lebih tinggi.