Senin, 17 November 2014

Antropologi dalam Ilmu Pendidikan



Antropologi dalam Ilmu Pendidikan
Oleh`: Misbah Munir
2014

Antropologi adalah studi tentang umat manusia, dimana dalam pembahasannya ilmu Antropologi berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan prilakunya, dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Ilmu Antropologi, Dalam pembahasannya terbagi-bagi dan dalam cabang ilmunya yaitu (1) Antropologi Fisik, (2) Antropologi Budaya, (3) ilmu Arkeologi, (4) ilmu Liguistik, (5) ilmu Etnologi.
1.       Antropologi Fisik adalah bagian antropologi yang memusatkan perhatinya kepada manusia sebagai organisme biologis, dan salah satu yang menjadi perhatiannya ialah evolusi manusia
2.       Antropologi Budaya memerlukan bagian lain dalam pembahasanya. Seperti Antropologi budaya dalam Arkeologi adalah ilmu yang mencoba menerangkan prilaku manusia dengan mempelajari objek material, biasanya yang berasal dari kebudayaan masa lampau; Antropologi budaya dalam liguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa sebagai wahana untuk melestarikan dan meneruskan kebudayaan kepada generasi berikutnya; Antropologi budaya dalam etnologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan sepanjang yang dapat dihayati dan di diskusikan dengan orang-orang yang kebudayaannya hendak dipahami
3.       Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda dengan maksud untuk menggambarkan dan menerangkan prilaku manusia.
4.       Liguistik adalah cabang antropologi budaya yang mengadakan studi tentang bahasa-bahasa manusia.
5.       Etnologi adalahcabang antropologi budaya adalah ilmu yang memusatkan perhatiannya kepada kebudayaan-kebudayaan jaman sekarang dan mengkhususkan diri kepada prilaku manusia sebagai mana yang dapat dilaksanakan, dialami, dan di diskusikan dengan orang-orang yang kebudayaannya hendak di pahami.
Dalam pelaksanaannya, antropologi mengkaji hal-hal apa saja dan sesuai dengan bidangnya sendiri. maksudnya adalah seorang antropolog budaya yaitu, seseorang yang meletakan perhatiannya kepada kebudayaan manusia atau cara hidupnya di dalam masyarakat. Pun demikian seorang antropologi lainya melakukan hal yang sama.
Adapun seorang antropologi dalam mengerjakannya atau studi nya seperti dalam buku Antropology 4 diterjemahkan oleh R.G. Soekadijo yang menuliskan, para ahli antropologi, bersama-sama dengan ilmuan lain, berusaha merumuskan dan menguji hipotesis, atau mencoba menjelaskan penomena yang di amati.
Kendati demikian, sebenarnya Antropologi bukan satu satunya disiplin yang mempelajari  manusia. Namun Antropologi mempunyai tujuan bersama dengan ilmu sosial lainnya dan ilmu-ilmu alam. Penggabungan dengan disiplin ilmu lainnya adalah untuk sama-sama memahami sifat-sifat kemanusiaan, dan diantara yang berkesinambungan yaitu ilmu ekonomi, ilmu psikologi, ilmu sosiologi dan ilmu biologi.
Sumber bacaan : Soekadijo, R.G. 1999. Antropologi; Edisi ke Empat Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Adults are now a lot of understanding of the learning outcomes are always neglected because no willingness to back-up the conclusions of the previous process. these writings are as a result are trying to conclude the author as well as an evaluation at a later date. hopefully tomorrow memjadi reference also view benchmarks author.

Laporan Kuliah Pengabdian Mahasiswa Desa Karang Asem Plumbon Cirebon

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR  …………………………………………………………………………... v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. vii
BAB I   PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah ……………………………………………………….. 1
B.        Tujuan, Status dan Fungsi ..…………………………………………………… 2
C.       Kegunaan ……... ………………………………………………………............. 4
BAB II MONOGRAFI MEDAN KPM
A.        Keadaan Geografis..…………………………..………………………….......... 7
B.        Kependudukan…………………………………………………………………... 8
C.        Tata Pemerintahan…………………………………………………………..... 12
D.        Keadaan Sosial……………………….……………………………………….. 14
1.       Keagamaan  ……..……………….……………………………………….. 14
2.       Organisasi Sosial ..……………….……………………………………….. 15
3.       Kebudayaan……………………….……………………………………….. 15
4.       Perekonomian …………………….……………………………………….. 16
5.       Kesehatan  .……………………….……………………………………….. 17
E.        Pendidikan ……………………….…………………………………………….. 17
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A.        Pemilihan dan Penentuan Program……………………………………......... 19
B.        Target/Hasil yang Dicapai…………………………………………………….. 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.        Kegiatan KPM dan Hasil yang Dicapai…..………………………………….. 22
B.        Hambatan dan Kesulitan yang Dihadapi…………..………………………... 46
C.        Alternatif Pemecahan Kesulitan………………..…………………………….. 49
D.        Tanggapan Masyarakat Terhadap Kegiatan KPM…………………………. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.        Kesimpulan ..…………………………………………………………………… 84
B.        Saran……………………………………………………………………………. 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM) merupakan manifestasi dari Tridharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi. Para Mahasiswa yang akan meyelesaikan studinya diharapkan mengetahui secara langsung pembangunan yang ada di masyarakat dan memberikan ide dan gagasan kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Keberhasilan Mahasiswa di Perguruan Tinggi bukan hanya dilihat dari tingginya hasil ujian tertulis ataupun lisan, tetapi juga sejauh mana peran sertanya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karnanya Mahasiswa akan dipandang oleh masyarakat sekitar sebagai seorang yang mempunyai wawasan dan pengetahuan yang lebih di bandingkan dengan masyarakat yang hanya lulusan SD, SMP dan SMA.
Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan dengan mengacu TRIDARMA Perguruan Tinggi (penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat) dalam mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau budaya serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional yang dilaksanakan secara profesional dan melembaga serta interdisipliner, Mahasiswa wajib melaksanakan Kegiatan Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM) sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi tuntutan dan dinamika kebutuhan masyarakat.
Program KPM dimasukkan sebagai program akademik (tercantum dalam struktur program) di STAI Bunga Bangsa Cirebon dengan bobot 4 sks dan kegiatan Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM) ini merupakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh masing-masing jurusan.
Penyelenggaraan KPM Sekolah Tinggi Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon sesuai Kalender Tri Dharma STAI Bunga Bangsa Cirebon Tahun Akademik 2013/2014 Sebagai wadah pembelajaran KPM ini Dengan harapan, setiap Mahasiswa mampu menjembatani STAI Bunga Bangsa Cirebon dengan masyarakat dan pemerintah.
Dengan pernyataan ini bahwa kegiatan KPM sangat di perlukan dan  dilaksanakan kami sebagai mahasiswa dalam kegiatan kerja nyata kepada masyarakat.
B.     Tujuan, Status, dan Fungsi
1.      Tujuan
Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Mahasiswa (KPM) ini dengan tujuan yaitu :
a.       Memberikan pendidikan dan pengalaman yang nyata dalam bermasyarakat.
b.      Mendewasakan kepribadian mahasiswa, mematangkan wawasan akademik melalui kegiatan empirik dan menambah wawasan atas problematik lapangan yang faktual.
c.       Bersama aparat terkait dan masyarakat, mahasiswa dapat mendorong dan mengupayakan peningkatan sumber daya manusia di lokasi KPM.
d.      Memperkokoh dan mendekatkan keberadaan STAI Bunga Bangsa Cirebon dengan masyarakat dan Pemerintah di lokasi KPM.
2.      Status
Dengan melihat landasan kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Yakni UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, Statuta STAI Bunga Bangsa Cirebon, Pedoman Pelaksanaan Akademik STAI Bunga Bangsa Cirebon, Kalender Tri Dharma STAI Bunga Bangsa Cirebon Tahun Akademik 2013/2014. Ini Adalah sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi tuntutan dan dinamika kebutuhan masyarakat dalam melancarkan proses pembangunan di daerah.
3.      Fungsi 
Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Mahasiswa (KPM) ini dengan fungsi yaitu :
a.         Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di lokasi KPM dalam Pemberantasan Buta Aksara Latin dan Arab Sebagai Manifestasi Peningkatan IPM Kabupaten Cirebon.
b.         Mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau budaya serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional yang dilaksanakan secara profesional dan melembaga serta interdisipliner.
c.         Memperkokoh dan mendekatkan keberadaan STAI Bunga Bangsa Cirebon dengan masyarakat dan Pemerintah di lokasi KPM serta membuka akses komunikasi dalam pengembangan pengkajian masalah agama dan kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika perubahan masyarakat.
C.    Kegunaan
Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Mahasiswa (KPM) ini dengan kegunaan yaitu :
1.    Bagi Mahasiswa
a.         Meningkatkan kemampuan cara berpikir interdisipliner sehingga mereka dapat menyadari adanya ketergantungan/ keterkaitan dan pentingnya kerja sama antar sektor pembangunan.
b.         Dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dipelajari di STAI Bunga Bangsa Cirebon bagi pelaksanaan  pembangunan di daerah yang dijadikan lokasi KPM.
c.         Memahami kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam bidang pembangunan khususnya di bidang pendidikan.
d.        Meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah di masyarakat dengan metode ilmiah.
e.         Mempunyai keterampilan sebagai dinamisator dan problem solver dalam melaksanakan pembangunan Bersama masyarakat berdasarkan pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara interdisipliner atau antar sektor.
f.          Mempunyai pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
g.         Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan langsung dari masyarakat sekitar tempat yang di tempati peserta KPM khususnya kelompok VII yang bertempat di desa Karangasem.
h.         Sebagai sarana bagi Mahasiswa dalam mengabdikan diri secara langsung.
2.      Bagi STAI Bunga Bangsa Cirebon
a.         Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat sehingga kurikulum yang diberlakukan dapat selalu disesuaikan dengan tuntutan nyata perkembangan masyarakat.
b.         Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah dalam mengembangkan penelitian.
c.         Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata (objektif) masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajari.
d.        Meningkatkan, memperluas dan menjalin kerjasama dengan masyarakat dan Pemerintah melalui program KPM.
3.      Bagi masyarakat dan Pemerintah:
a.         Memperoleh masukan pemikiran dan tenaga, ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan  pembangunan, khususnya dalam bidang pendidikan.
b.         Memperoleh bantuan dalam menggali dan menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga masyarakat mampu ikut secara lebih aktif dalam melaksanakan pembangunan, khususnya di bidang pendidikan.













BAB II
MONOGRAFI MEDAN DESA KARANGASEM
A.    Keadaan Goegrafis
Tepat disebelah timur Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon adalah Desa Karangasem dan salah satu Desa yang dijadikan tempat KPM (Kuliah Pengabdian Mahasiswa) STAI Bunga Bangsa Cirebon Tahun Pelajaran 2013/2014. dari 15 Desa yang di tempati dalam Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM) dan 15 desa tersebut adalah Desa Bodelor, Desa Karang Mulya, Desa Bodesari, Desa Cempaka, Desa Danamulya, Desa Gombang, Desa Karangasem, Desa Kebarepan, Desa Kedungsana,  Desa Lurah, Desa Marikangen, Desa Pamijahan, Desa Pasanggrahan, Desa Plumbon dan Desa Purbawinangun.
Desa dari kelompok 7 yang kami jadikan Kuliah Pengabdian Mashasiswa (KPM) yaitu Desa Karangasem yang letaknya berada di Jalan Utama Cirebon-Jakarta dan dikelilingin dari sebelah utara adalah Desa Kedungsana, sebelah selatan adalah Desa Gombang, sebelah timur adalah Desa Karangmulya dan sebelah barat adalah Desa Plumbon. Desa karangasem memiliki Tekstur tanah dataran horijontal dengan luas wilayah 103,70 Ha yang diantaranya berupa tanah kering, tanah sawah dan tanah fasilitas umum.
Batas wilayah Desa Karangasem yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Kedungsana, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gombang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Karangmulya, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Plumbon.
Desa karang asem sangat strategis keberadaannya berkeadaan di jalan utama Cirebon-Jakarta memiliki sawah irigasi teknis luas 9,50 ha, pemukiman 40,90 ha, tanah fasilitas umum tanah bengkok 18,50 ha, tanah titi sara 23,00 ha, lapangan olahraga 1,20 ha, perkantoran pemerintah 0,70 ha, bangunan sekola,1,50 ha.
Dengan luas keseluruhan 103,70 ha, desa karangasem dalam membangun perekonomian masyarakatnya mengatur letak-letak pembanguna daerahnya dengan  pembagian wilayah seperti desa kawasan perkantoran memiliki 11,28 ha, desa kawasan pertokoan/bisnis 15,00 ha, desa kawasan industri 12,00 sehingga inilah sebab muasal pembangunan wilayah desa karangasem berkembang maju membawakan aktivitas sebagian masyarakatpun semakin baik. 
B.     Kependudukan
Data kependudukan Desa Karangasem diperoleh dari buku profil desa dan interview dengan kuwu, BPD berikut dengan para pegawainya. Merumuskan bahwa, Desa Karangasem mayoritas penduduknya beragama Islam, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh tani, ada juga sebagai karyawan Swasta, Petani, pegawai Negri Sipil, Peternak, pengrajin, TNI, POLRI, Buruh Migran, Pedagang, Montir, Pengusaha Kecil, Menengah dan Besar dan perawat.
1.    Jumlah Penduduk Desa Karangasem
Menurut jenis kelamin
Ø  laki-laki    : 2.637 jiwa
Ø  Perempuan           : 2.706 jiwa
Jumlah                : 5.343 jiwa
Jumlah penduduk desa karangasem dengan luas tanah yang dimilikinya yaitu, 103,70 Ha dibandingkan jumlah penduduk yaitu, 5.343 jiwa dengan 1.465 kepala keluarga maka kepadatan penduduk desa karangasem adalah 196,00 per KM.
Menurut Umur
Ø  Umur 0-20 tahun              :  2.399 orang
Ø  Umur 21-40 tahun            :  1.376 orang
Ø  Umur 41-60 tahun            :  1.280 orang
Ø  Umur 61- lebih dari          :  288 orang
2.      Keagamaan Penduduk Desa Karangasem
Berdasarkan informasi hasil observasi dan dengan merujuk kepada profil Desa Karangasem, keberadaan keagamaan desa karangasem adalah beragama islam dari 5.237  jiwa seluruhnya menganut agama yang terakhir yang di ajarkan rosullulah dan selebihnya agama lainnya. Ini semua terbukti dengan melihat fasilitas peribadatan yang cukup dan memadai dengan rata-rata keberadaannya yaitu, 1 musholah atau masjid di 2 rukun keluarga (RT).
3.      Pendidikan Penduduk Desa Karangasem
Merujuk pada profil Desa Karangasem tahun 2013 keberadaan pendidikan dengan klasifikasi, yaitu :
Ø  Tamat S-1/sederajat                                             : 8 orang
Ø  Tamat D-3/sederajat                                             : 11 orang
Ø  Tamat D-2/sederajat                                             : 24 orang
Ø  Tamat D-1/sederajat                                             : 41 orang
Ø  Tamat SMA/sederajat                                          : 690 orang
Ø  Tamat SMP/sederajat                                           : 920 orang
Ø  Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP                    : 200 orang
Ø  Usia 18- 56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat : 509 orang
Ø  Usia 18- 56 tahun tidak pernah sekolah               : 43 orang
Ø  Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA                   : 354 orang
Ø  Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK                 : 169 orang
Ø  Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play Group       : 135 orang
Ø  Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah                  : 366 orang
Ø  Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah         : 28 orang
Data pendidikan tahun 2013 yang diambil dari buku profil desa karang asem ini, memberikan gambaran secara umum bahwa pendidikan dimata masyarakat desa karangasem ini belum sepenuhnya dipandang baik, dengan terbuktinya lulusan sarjana penduduk desa karangasem hanya terdapat 8 orang.
Kendati demikian, dari pengalaman, observasi, diskusi, juga suasana yang dilihat peserta KPM kelompok 7 adalah, masyarakat desa karangasem adalah masyarakat yang sebagian besar-nya dari mereka belum sepenuhnya siap mengikuti perkembangan dan kemajuan jaman pada saat ini.  
4.      Mata Pencaharian Penduduk Desa Karangasem
Pendidikan, setatus sosial, minat, keinginan, bakat dan harapan pada setiap individu desa karangasem membuat perbedaan pula pekerjaan dan mata pencaharian masyarakat karangasem. Dengan melihat profile desa pada bagian mata pencaharian penduduk, tercatat mata pencaharian desa karangasem sebagai berikut :
Ø Buruh Migran Laki-laki                              : 7 orang
Ø Buruh Migran Perempuan                          : 38 orang
Ø Buruh Tani                                                  : 234 orang
Ø Karyawan Swasta                                       : 123 orang
Ø Montir                                                         : 4 orang
Ø Pedagang                                                    : 14 orang
Ø Pegawai Negri Sipil                                    : 58 orang
Ø Pengrajin                                                     : 25 orang
Ø Pengusaha kecil, menengah dan besar        : 1 orang
Ø Perawat Swasta                                          : 2 orang
Ø Petani                                                          : 51 orang
Ø Peternak                                                      : 32 orang
Ø POLRI                                                        : 7 orang
Ø TNI                                                             : 10 orang
Dari hasil penelaahan dan survai lapangan, masyarakat desa karangasem dengan melihat angka lulusan dari pendidikan yang hanya memiliki 8 sarjana saja ditahun 2013, maka mata pencaharian yang menjadi mayoritas adalah buruh tani dan buruh swasta.
C.    Tata Pemerintahan
Dibawah ini adalah beberapa nama-nama yang telah ikut membangun dan pemegang kekuasaan desa karang asem, berikut diantaranya berdasarkan sejarah singkat desa karangasem :
No
Nama
Tahun Menjabat
1
Ki Kuwu H. Kusen
-
2
Ki Kuwu Kasan Ngabehi Wirayuda
-
3
Ki Kuwu H. Nurakman
-
4
Ki Kuwu H. Durakman
-
5
Ki Kuwu H. Kamar
-
6
Ki Kuwu Suta
-
7
Ki Kuwu H. Bali
........ – 1967
8
Ki Kuwu Bakiya
1997 – 1985
9
Ki Kuwu Usman
1985 – 1989
10
Ki Kuwu H. Utadji
1989 – 1998
11
Ki Kuwu Subur
1998 – 1999
12
Ki Kuwu Toto
1999 – 2005
13
Ki Kuwu Lilik Hartono
2006 – 2009
14
Ki Kuwu H. Dirya
2010 - .........

Tata pemerintahan Desa Karangasem memiliki struktur organisasi pemerintahan yang berdasarkan PP Nomor 72 tahun 2005 dan berikut dibawah ini spesifikasi struktur desa karangasen tahun 2010-2016 adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA KARANGASEM KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN CIREBON
(berdasarkan PP Nomor 72 tahun 2005)


KUWU
H.DIRYA
 
 
                                                                                                 








 
















D.    Keadaan  Sosial
Berdasarkan profil desa dan beberapa keterangan dari masyarakat bahwa Masyarakat Desa Karangasem adalah masyarakat percampuran antara pedesaan dan perkotaan, terlihat dari gaya hidup mereka seperti keadaan rumah yang hampir mewah atau keadaannya bagus-bagus. Kendatipun demikian, jika kita lihat kembali pendidikan desa karang asem yang secara umum sangat kurang menyadari arti penting sebuah pendidikan dengan hanya memiliki 8 sarjana. Menurut pernyataan mahasiswa kelompok 7, masyarakat desa karang asem dengan keadaan sosial-nya desa karangasem dapat dilihat dari segi :
  1. Keagamaan
Desa Karangasem sebagian besar merupakan hunian masyarakat yang agamis, ini terlihat dan dalam pengalaman peserta KPM (Kuliah Pengabdian Mahasiswa) dilapangan dari pengamatan yang kami peroleh melalui wawancara tokoh agama, masyarakat dan juga survai langsung dalam pengamalan keagamaan. masyarakat karangasem di kalangan orang tua yaitu sangat baik.
Pernyataan tersebut terbukti dari adanya pengajian rutin hari minggu di setiap mushola. Mulai dari mushola Nur-Fatimah sampai Masjid Sang Rasa Jati. Dan di musholah Bpk. Nasrudin, ada pengajian rutin setiap hari rabu malam kamis, malam jum’at pengajian rutin jama’ah yasin dan barjanji serta adanya tahlilan rutin. aktivitas masyarakat karang asem dalam keberagamaan-nya sangat baik.
  1. Organisasi Sosial
Merukjuk data yang diambil dari frofil desa karangasem, organisasi sosial yang ada di Desa Karangasem, organisasi sosial adalah sebagai berikut :
a.       Organisasi yang ada di Desa
1.      BPD
2.      PKK
3.      LPMD
b.      Organisai yang ada di masyarakat
1.      Organisasi Pemuda
2.      Organisasi Keagamaan
3.      Rukun Warga
4.      Rukun Tetangga
Dengan data diatas, mahasiswa kelompok 7, peserta KPM STAI BBC, menyimpulkan, masyarakat karangasem dengan melihat dari organisasi sosial yang ada, sangat baik dengan fungsinya organi sosial karangasem dapat mencapai keinginan, harapan dan kemaunnya dalam sama-sama menjadikan desa karangasem yang lebih baik.
  1. Kebudayaan
Kebudayaan yang ada di Desa Karngasem adalah kebudayaan percampuran antara kebudayaan desa setempat dan kebudayaan kota. Namun masyarakat Desa Karangasem masih kuat mempertahankan kebudayaan aslinya bahkan dengan merujuk budaya timur terbukti masih adanya adat istiadat dalam perkawinan yang hiburannya masih menggunakan musik tradisional seperti genjring dan gembyong tanpa menggunakan musik organ dangdut.
Disamping itu, menurut pemilik dan salah satu pengelola musolah karangasem Bpk. Joni. Beliau mengatakan, masyarakat karangasem menurut pendahulu-pendahulunya dilarang keras, atau menikah dengan penduduk yang bukan keturunan masyarakat karangasem, hanya boleh menikah dengan sesama desa karangasem.
Kendati demikian, menurut pendapat lainya yang didapat dari beberapa dialog yang di lakukan kelompok 7. Hari ini, dengan perkembangan budaya, kemajuan berpikir, dan jaman canggih dan banyaknya pendatang yang menghuni di karangasem, kepercayaan-kepercayaan diatas tadi, oleh sebagian masyarakat mulai dilupakan dan ditinggalkan.  
  1. Perekonomian
Sarana perekonomian yang ada di Desa karangasem meliputi perusahaan industri, ruko-ruko dan lain-lain. Akan tetapi perekonomian masyarakat Karangasem sebagaian besar adalah buruh tani, dan pegawai swasta, ada juga sebagai pedagang, serta tidak sedikit masyarakat yang merantau ke kota-kota besar untuk mencari nafkah.
Dengan banyaknya pendatang dan kemajuan budaya di karangasem maka, masyarakat desa karangasem dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya tidak jarang rumah-rumah masyarakat karangasem tertutup dan tidak terdengar aktifitas kehidupan didalamnya, terkecuali mereka yang mata pencahariannya adalah sebagai pengrajin rotan.
  1. Kesehatan
Dalam hal ini pemerintahan desa telah meng-upayakan peningkatan kesehatan masyarakat desa Karangasem terus di upayakan oleh aparat pemerintah desa sudah cukup baik terbukti sebelum kerkena musibah atau penyakit masyarakat sudah di berikan jaminan kesehatan terlebih dahulu seperti di berikannya BPJS kapada semua warga dan pasilitas yang tersedia.
Hal demikian, bukan merupakan sebuah kebijakan semata, akan tetapi menurut H. Dirya, kesehatan warga-nya adalah terpenting bagi kemajuan khususnya desa karangasem. Tidak banyak warga yang sakit, akan membantu proses kemajuan perekonomian masyarakat karangsem khususnya desa karangasem.  
E.       Pendidikan
Kesadaran akan pentinggya pendidikan yang ada di desa karangasem masih kurang baik. Banyak yang beranggapan buat apa sekolah tinggi-tinggi yang dicari kan uang yang tidak sekolah juga bisa kaya. Padahal program sekolah paket sudah digalangkan oleh pihak yang bersangkutan dan juga aparat desa.
Salah satu program desa adalah pelatikan keterampilan yang dilaksanakan bekerja sama dengan lembaga PKBM, dimana pelatihan keterampilan setiap satu bulannya dilaksanakan, gunanya untuk menyaring dan menyalurkan pekerja-pekerja yang sangat siap dalam bidangnya.
Kendati demikian, peserta KPM Bunga Bangsa Cirebon Tahun 2014 masih menemukan anak-anak yang putus sekola, tetapi bukan karna tidak mampu orang tua untuk menyekolahkan-nya melainkan keinginan sendiri dari beberapa anak. Terbukti juga dengan hanya memiliki 8 sarjana saja di tahun 2014. Itu mengartikan bahwa, pendidikan masyarakat karangasem dari melihat minatnya masih sangat kurang baik.















BAB III
PROGRAM KPM
A.      Pemilihan dan Penentuan Program
Pemilihan dan Penentuan program KPM di Desa Karangasem kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon yang dipilih setelah mengadakan kunjungan dan observasi lokasi KPM, yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki peserta KPM. Program-program yang terpilih oleh anggota KPM yang dinilai mampu meliputi :
1.         Program Kerja di Bidang Keagamaan
a)         Pengajian Ibu-ibu (Hari Rabu dan Minggu).
b)        Pengajian anak-anak (Magrib Mengaji).
c)         Mengajar membaca Al Qur’an
d)        Mengadakan PHBI
e)         Mengadakan Kuliah Subuh jama’ah
f)         Memberikan Kultum ba’da subuh
2.    Program Kerja Pembinaan Generasi Muda dan Pendidikan
a)         Menggiatkan IRMAS
b)        Pencerahan Remaja pentingnya pendidikan (ba’da Isya)
c)         Pembenahan Administrasi PAUD
3.    Program Kerja Pembangunan Fisik Materil
a)         Mengecat Musholah
b)        Membuat Apotik hidup
c)         Membenahi jalan (pengecoran)
d)        Penamaan gang (Tugu jalan)
B.       Target /hasil yang dicapaia
1.    Dilihat dari segi Mental Spiritual
Program kerja dibidang mental spiritual telah tercapai dengan maksimal khususnya program KPM dalam mengadakan PHBI. Kemudian pembinaan remaja dalam mencerahkan pentingnya pendidikan sebagai penarik dalam pencapaian aktifitas Gerakan Magrib Mengaji dan di buktikan dengan berjalannya dua kegiatan di musola oleh peserta KPM. Maka aktivitas keberagamaan di usia SD dan SMP menjadi lebih baik dari jam 18-00 s.d 20.00.
Selain dari itu, pencapaian lainya, dari pengetahuan mahasiswa dalam pendidikan islam di curahkan pada kegiatan kenaikan kelas atau wisuda PAUD/RA, peserta KPM mendatangkan kelompok musik Akapela dengan alunan musik beruansa religi. Kemudian peserta KPM berkontribusi dalam khutbah jum’at, menjadi panitia dalam kegiatan Halal bil Halal dengan mendatangkan Bpk. KH. Abd Hayyi Imam, M.Ag, Dosen dan Ketua Program Studi (KAPRODI) STAI Bunga Bangsa Cirebon, yaitu sebagai penceramah.
Selanjutnya, mahasiswa kelompok 7 peserta KPM Bunga Bangsa Cirebon 2014, sukses membawa calon-calon LEBE dalam kegiatan yang di selenggarakan oleh program kordinator kecamatan (KORCAM) bekerja sama dengan STAI Bunga Bangsa Cirebon, yaitu pelatihan Pemusaran Jenajah dan Muhtador yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 13 Juni 2014 di Masjid Baitul Muttaqin Desa Karang Mulya Kecamatan Plumbon, di isi oleh Muhammadun, M.S.I (Dosen STAI BBC) sebagai pemateri dan mahasiswa adalah sebagai pasilitator.
2.    Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pendidikan
Dalam hal ini, kelompok 7 Peserta KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon 2014 telah berhasil merekontruksi dalam hal administrasi dan ikut mencurahkan pengetahuannya dalam berbagai kesempatan mengajar. PAUD Sang Rasa Jati, PAUD Al-Muminun, DTA Nurul Ilmi, DTA Al-Hidayah. Disamping itu, dalam kegiatan Kordinator Kecamatan (KORCAM) yaitu, Workshop pendidikan anak usia dini, dengan tema: Pengelolaan Pembelajaran pada Anak Usia Dini yang dilaksanakan Sabtu 7 Juni 2014 di aula kantor kecamatan (Kecamatan Depok) dengan pemateri Bunda Omah Rohmah, S.Pd.,M.M. dan Bunda Ulfa Amini, M.Pd. kelompok 7 dapat membawa perwakilan guru-guru PAUD.
3.    Bidang Pembangunan Fisik Material
Kelompok 7 peserta KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon 2014 dalam pencapain program di bidang pembanguna fisik material adalah peserta KPM telah berhasil menyelesaikan pembuatan tugu gang jalan, perbaikan jalan (pengecoran), pengecatan musola.
 Kemudian melalui kerja sama dengan ibu-ibu PKK desa Karangasem dan dukungan aparatur desa, pembuatan apotik hidup menjadi salah satu program yang di laksanakan dengan memanfaatkan lahan desa.

BAB IV
LAPORAN KEGIATAN KPM
A.      Kegiatan KPM dan Hasil Yang Dicapai
Kelompok 7 peserta KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon, dalam melakukan kegiatannya di desa karangasem yang dilaksanakan pada 12 mei – 15 juni, telah di sesuaikan dengan Program Akademik STAI Bunga Bangsa Cirebon (Buku Pedoman KPM).
Berikut adalah kagiatan KPM dan hasil yang dicapai, di tuliskan pada program mingguan yang telah di programkan oleh kelompok tujuh Desa Karangasem dan hasil yang di capai, yaitu sebagai berikut :
Laporan Mingguan Mahasiswa

Desa/Kelurahan     : Karangasem
Kecamatan                        : Plumbon
Kabupaten             : Cirebon
DPL                      : Muhammadun, M.S.I
Minggu ke             : Satu
Bulan                     : Mei

No
Macam Kegiatan
Target yang Ingin Dicapai
Pencapaian Target
Kesulitan
Ket
1
Penerjunan KPM & Serah terima Mahasiswa
Mendapat sambutan baik
Diterima dengan baik oleh para perangkat desa karangasem
Kordinasi Kelompok

2
Pencarian data  & profile desa
Mendapatkan informasi keadaan dan kondisi masyarakat desa
Menerima profile desa dan perangkat lainya serta buku sejarah desa
Kordinasi

3
Shalat berjamaan (Musolah) & silaturahmi
Diterima keberadaan pesserta KPM oleh masyarakat
Diterima dengan sikat baik oleh masyarakat
Sosialisasi

4
Kunjungan Lembaga PAUD & Silaturahmi
Memperkenalkan Peserta KPM
Diterima dan dapat bekerja sama dalam pengelolaan PAUD
Pendekatan

5
Kunjungan Lembaga DTA & Silaturahmi
Memperkenalkan Peserta KPM
Diterima dan dapat bekerja sama dalam pengelolaan DTA
Pendekatan

6
Kunjungan Majelis Ta’lim & Silaturahmi
Memperkenalkan Peserta KPM
Diterima dan dapat bekerja sama dalam kegitan
Pendekatan

7
Kunjungan ibu PKK dan Posyandu
Memperkenalkan Peserta KPM dan ikut dalam kegiatan sosial
Diterima, dapat bekerja sama dalam kegitan dan dikenal baik.
Pendekatan


Desa/Kelurahan     : Karangasem
Kecamatan                        : Plumbon
Kabupaten             : Cirebon
DPL                      : Muhammadun, M.S.I
Minggu ke             : Dua  
Bulan                     : Mei

No
Macam Kegiatan
Target yang Ingin Dicapai
Pencapaian Target
Kesulitan
Ket
1
Mengajar pada lembaga PAUD
Pembenahan administrasi dan Perubahan cara mengajar
Memperbaiki administrasi dan Dapat menerapkan beberapa metode belajar
Peserta didik

2
Mengajar pada lembaga DTA
Perubahan cara mengajar
Dapat menerapkan beberapa metode belajar
Peserta didik

3
Shalat berjamaan (Musolah) & magrib mengaji
Menghidupkan kegiatan magrib mengaji
Dapat berjalan tiap hari
Pengajar & peserta ajar

4
Majelis Ta’lim
Memberikan pencerahan
Menambahkan semangat
Pendekatan

5
Apotik Hidup
Terdapat apotik hidup serta pengenalan obat-obatan alami
Dapat memanpaatkan lahan desa dan menghidupkan kegiatan ibu PKK
Sosialisasi

6
Kuliah Subuh Tujuh Menit
Subuh mengaji dan siraman rohani
Menggerakan aktifitas pagi hari dengan bekal KULTUM.
Jama’ah





Desa/Kelurahan     : Karangasem
Kecamatan                        : Plumbon
Kabupaten             : Cirebon
DPL                      : Muhammadun, M.S.I
Minggu ke             : Tiga  
Bulan                     : Mei-Juni       

No
Macam Kegiatan
Target yang Ingin Dicapai
Pencapaian Target
Kesulitan
Ket
1
Mengajar pada lembaga PAUD
Pembenahan administrasi dan Perubahan cara mengajar
Memperbaiki administrasi dan Dapat menerapkan beberapa metode belajar
Peserta didik

2
Mengajar pada lembaga DTA
Perubahan cara mengajar
Dapat menerapkan beberapa metode belajar
Peserta didik

3
Shalat berjamaan (Musolah) & magrib mengaji
Menghidupkan kegiatan magrib mengaji
Dapat berjalan tiap hari
Pengajar & peserta ajar

4
Majelis Ta’lim
Memberikan pencerahan
Menambahkan semangat
Pendekatan

5
Apotik Hidup
Terdapat apotik hidup serta pengenalan obat-obatan alami
Dapat memanpaatkan lahan desa dan menghidupkan kegiatan ibu PKK
Sosialisasi

6
Kuliah Subuh Tujuh Menit
Subuh mengaji dan siraman rohani
Menggerakan aktifitas pagi hari dengan bekal KULTUM.
Jama’ah


Desa/Kelurahan     : Karangasem
Kecamatan                        : Plumbon
Kabupaten             : Cirebon
DPL                      : Muhammadun, M.S.I
Minggu ke             : Empat           
Bulan                     : Juni   


No
Macam Kegiatan
Target yang Ingin Dicapai
Pencapaian Target
Kesulitan
Ket
1
Pendataan Buta Aksara
Melakukan pemetaan
Membentuk kelompok-kelompok belajar
Sosialisasi

2
Pendataan anak putus sekolah
Dapat menyalurkan melalui Program paket
Memberikan harapan bagi anak putus sekolah
Sosialisasi

3
Mendatangi penimbangan anak
Memperhatikan perkembangan kesehatan anak
Orang tua dapat mengetahui pentingnya kesehatan anak
Sosialisasi

4
Pengelolaan Pembelajaran pada Anak Usia Dini
Peningkatan kopetensi Guru
Guru mengetahui pengelolaan kelas melalui seminar
Kordinasi


Desa/Kelurahan     : Karangasem
Kecamatan                        : Plumbon
Kabupaten             : Cirebon
DPL                      : Muhammadun, M.S.I
Minggu ke             : Lima 
Bulan                     : Juni   

No
Macam Kegiatan
Target yang Ingin Dicapai
Pencapaian Target
Kesulitan
Ket
1
Pendataan Buta Aksara
Melakukan pemetaan
Membentuk kelompok-kelompok belajar
Sosialisasi

2
Pendataan anak putus sekolah
Dapat menyalurkan melalui Program paket
Memberikan harapan bagi anak putus sekolah
Sosialisasi

3
Pengecetan musola & penamaannya
Meningkatkan minat masyarakat dengan perubahan fisik
Dapat merekontruksi keadaan fisik
Teknisi

4
Pembenahan jalan & tugu jalan gang
Mempermudah akses jalan menuju sarana ibadah (mushola)
Menyelesaikan pekarjaan dan sedikit perubahan
Teknisi

5
Workshop pemusaran jenajah & muhtador
Memberikan cara/metode untuk para Lebe
Terlaksana dan memahami dengan adanya Lebe baru (peserta bukan dari Lebe desa)
Sosialisasi & kordinasi

6
Pengelolaan Pembelajaran pada Anak Usia Dini
Peningkatan kopetensi Guru
Guru mengetahui pengelolaan kelas melalui seminar
Kordinasi




Desa/Kelurahan     : Karangasem
Kecamatan                        : Plumbon
Kabupaten             : Cirebon
DPL                      : Muhammadun, M.S.I
Minggu ke             : Enam
Bulan                     : Juni   

No
Macam Kegiatan
Target yang Ingin Dicapai
Pencapaian Target
Kesulitan
Ket
1
Lokakarya Desa
Melaporkan hasil kegitan Kuliah Pengabdian Mahasiswa dan menyampaikan kendala, permasalahan, dan apa saja yang sekiranya untuk dilakukan perbaikan
Adanya pembaharuan kebijakan, perhatian khusus, dan tindakan dari apa-apa yang sudah disampaikan dan untuk Memberikan kesan
Menyiapkan data/laporan

2
Loka Karya Kecamatan
Melaporkan hasil kegitan Kuliah Pengabdian Mahasiswa dan menyampaikan kendala, permasalahan, dan apa saja yang sekiranya untuk dilakukan perbaikan
Adanya pembaharuan kebijakan, perhatian khusus, dan tindakan dari apa-apa yang sudah disampaikan dan untuk Memberikan kesan
Menyiapkan data/ laporan

3
Perpisahan Desa
Dapat meninggalkan desa KPM dengan baik
Memberikan kesan baik dan dapat terus menjalin silaturahmi dengan, perangkat desa, masyarakat, dan untuk penduduk desa karang asem
Persiapan

4
Perpisahan Kabupaten
Melaporkan hasil kegitan Kuliah Pengabdian Mahasiswa dan menyampaikan kendala, permasalahan, dan apa saja yang sekiranya untuk dilakukan perbaikan
Adanya pembaharuan kebijakan, perhatian khusus, dan tindakan dari apa-apa yang sudah disampaikan dan untuk Memberikan kesan



B.       Hambatan dan Kesulitan yang dihadapi
Secara umum, dalam pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) kelompok 7 STAI Bungan Bangsa Cirebon Tahun 2014 adalah comunication and playning yaitu perencanaan melalui rapat atau forum, dengan 12 orang dalam 1 kelompok bukanlah jumlah yang banyak, akan tetapi jika dalam menjakankan program kerja yang telah di tetapkan melalui rapat peserta tanggal 13 Mei 2014, kelompoknya kompak dan selalu berinovasi dan dapat berkomunikasi baik maka semuanya dapat terlaksana.
Kendati demikian, bukanlah hal tersebut saja yang menjadi hambatan pada kelompok 7 peserta KPM ini. Hambatan lainya yang terjadi dalam pelaksanaanya yaitu:
1.    Banyaknya generasi yang malas. Secara budaya, pengajian ataupun pendidikan belum terbentuk dan secara merata di beberapa rukun tetangga (RT) desa karangasem. Akibatnya dari di adakannya Gerakan Magrib Mengaji, tidak banyak anak yang mengikuti
2.    Kurangnya motivasi dari orang tua dan pemuka agama setempat, dalam mengerjakan sholat berjamaah di masjid atau musholah hanya kalangan orang tua saja.
3.    Tidak ditemukan anak usia SMA yang rajin Shalat di Masjid. Akibatnya, dalam pembentukan ikatan remaja masjid (IRMAS) peserta KPM hanya di temani beberapa tokoh saja.
Dalam usaha Pengembangan pendidikan:
1.    Terdapat pada lembaga, kurangnya pengetahuan para tutor PAUD.
2.    Dalam pelaksanaan DTA, Administrasi Pendidikan di temukan kurang baik.
Dalam usaha pengembangan diri:
1.    Tidak ada motivasi anak dalam mengikuti pendidikan (anak putus sekolah)
2.    Terdapat sedikit orang (lebe) yang di temukan.
C.   Alternatif Pemecahan Kesulitan
            Dalam hal ini, kelompok 7 peserta KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon berusaha menyalurkan semua ide dan pendapatnya masing masing melalui bimbingan. Kemudian merubah serta berusaha menyatukan kembali semua personil pada kelompok 12 hingga akhirnya dapat kompak dan masing masing berkontribusi dalam bidangnya.
            Kemudian usaha-usaha dalam pendidikan agama
1.    Gerakan Magrib Mengaji di terapkan pada 2 Musolah sebagai sampel.
2.    Di terapkan ba’da subu dengan Kultum oleh mahasiswa.
3.    Terbentuk ikatan remaja masjid (IRMAS) yang di ketuai Bpk DKM, Karna tidak adanya anak Usia SMA.
Usaha-usaha dalam bidang pendidikan :
1.    Dilaksanakannya seminar untuk para guru PAUD yang dilaksanakan di Kecamatan Depok.
2.    Mahasiswa aktif dalam membantu serta menjadi tutor dalam pembenahan administrasi (DTA)
Usaha-usaha dalam bidang pengembangan diri :
1.    Di data jumlah anak yang tidak atau (putus sekolah) diberikan arahan dan motivasi agar mengikuti pendidikan melalui jalur non Formal (PKBM).
2.    Dilaksanakan pelatihan lebe “pemandian dan pemusaran jenajah” di kecamatan Plumbon
Demikian, secara umum peserta KPM dapat menemukan alternative pada permasalahan yang terjadi di lapangan
D.      Tanggapan Masyarakat terhadap kegiatan KPM
Dalam perpisahan KPM tgl 15 Juni 2014 di aula Desa Karangasem, sambutan kepala Desa. Bpk. H. Dirya. Beliau mengatakan, kegiatan KPM STAI Bunga Bangsa sangat menbantu jalannya proses kegitan dalam masyarakat terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan, selanjutnya bagi para peserta KPM yang selama kurang lebihnya selama 40 ini menjadi pelajaran yang berharga agar pada satnya nanti teman-teman mahasiswa dapat mengembangkan desanya dimana adek-adek tinggal, bpk harap semoga jalinan silaturahmi ini dapat terus terjaga dan di luar kegiatan KPM ini nantinya kita terus saling bekerja sama dalam bidang kepemerintahan.
Tokoh masyarakat yang hadir pada perpisahan peserta KPM menyusul ucapannya yaitu Bpk. Joni. Beliau sependapat bahwa jalinan silaturahmi selama kurang lebih 40 hari ini mudah-mudahan tidak hanya sebatas sampai disini. Dengan adanya kegiatan KPM ini setidaknya membantu masyarakat dalam pengembangan musola yang, dimana lebih banyaknya telah di kunjungi.
Aparatur desa beserta karyawannya pun demikian, dengan adanya KPM STAI Bunga Bangsa kami dapat saling bertukar pikiran, dan itu semua untuk terbentuknya masyarakat yang agamis, disamping itu dalam pembangunan desapun demikian
Secara umum, kegiatan KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon mendapatkan tanggapan yang baik, dan dengan pengalaman yang dirasakan kelompok 7 desa karangasem sepakat, bahwa yang menjadikan KPM kami disini adalah atas bantuan dan respon dari berbagai pihak di dalam setiap kegiatan yang kami programkan.










BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      KESIMPULAN
Kegiatan kuliah pengabdian Mahasiswa (KPM) STAI Bunga Bangsa Cirebon Tahun 2014 yang di laksanakan di 2 kecamatan yaitu, Plumbon dan Depak adalah sebagai rangkaian studi yang tercatat dalam kalender akademik. Dengan waktu yang telah di tentukan dari 12 Mei – 15 Juni dan di laksanakan oleh mahasiswa semester 7 pada 2 program study yaitu Pendidikan Agama Islam (PG-PAI) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD).  
Dalam pelaksanaannya, kelompok 7 dari 15 desa dengan masing-masing kelompoknya berjumlahkan 12 orang mahasiswa, di 2 kecamatan adalah kelompok yang di terjunkan/menempati Desa Karangasem Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.
Peserta kelompok 7 KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon dengan waktu yang telah di tentukan, dapat melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)  dengan tema : Pemberantasan Buta Aksara Latin dan Arab sebagai Manifestasi peningkatan IPM Kabupaten Cirebon: Pemberdayaan Masyarakat di kecamatan Plumbon dan Depok. Dapat terlaksana sesuai dengan program yang telah ditetapkan khususnya dalam bidang keagamaan dan bidang pendidikan.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat Desa Karangasem dapat merespon mahasiswa KPM dengan sangat baik. Demikian karena, masyarakat karangasem menunjukan dengan sikap mereka yang ramah serta antusias dengan adanya peserta KPM. Selebihnya, dalam setiap kegiatan yang di adakan peserta KPM, merekan dengan bantuan dan kepeduliannya mengikut sertakan diri.
Kegiatan peserta KPM yang minimal, tentu saja memberikan hasil yang kurang optimal, kendati demikian kegiatan KPM kelompok 7 dapat sedikit memberikan perubahan pada pola pikir masyarakat karangasem dari sikap keberagamaan, sosial, dan menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
Dengan perubahan yang sedikit itu, kelompok 7 dengan berbagai pengetahuan individu kelompoknya, sedikit dan banya-nya dapat memberikan konstribusi yang positif bagi kemajuan dan keberhasilan masyarakat karangasem kedepannya.
B.       SARAN
Dalam kesempatan waktu peserta KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon, dengan sedikitnya pengetahuan serta pengalaman masing-masing individu dalam kelompok, dan dengan tugasnya yang menjadi rangkaiian study. Kelompok 7 Peserta KPM STAI Bunga Bangsa Cirebon memberikan sedikit banyak-nya sentuhan-sentuhan dalam bidang pendidikan dan sikap keberagamaan.
Hendaknya dari apa yang telah di laksanakan, di programkan, di adakan, dan peserta KPM berikan serta upaya-kan, dan untuk mewujudkan cita-cita bersama yakni, Pemberantasan buta aksara latin dan arab sebagai manifestasi peningkatan IPM kabupaten Cirebon, Masyarakat karangasem dapat meningkatkan dalam bidang sebagaimana berikut:
1.    Gerakan Magrib Mengaji adalah bagian penting. maka hendaklah melakukan pengkaderan guru mengaji untuk kegiatan magrib mengaji agar dapat di perhatikan.
2.    IRMAS merupakan suatu kegiatan positif dalam rutinitas-nya. maka hendaklah bersama-sama meng-Aktifkan kembali kegiatan Remaja masjid.
3.    Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial. maka hendaklah Aparatur pemerintah untuk dapat terus mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan.
4.    Banyaknya lembaga pendidikan apapun itu dalam satu lingkungan, itu menandakan suatu lingkungan tersebut adalah lingkungan yang baik. Maka hendaklah bersama-sama untuk memperhatikan lembaga-lembaga  yang ada, jangan sampai diabaikan.


















LAMPIRAN-LAMPIRAN