Kamis, 20 Desember 2012

Potensi waktu


Mendayagunakan Potensi Waktu

Waktu demi waktu  yang sudah kita jalani. Jika mau jujur, tiap desah nafas adalah satu langkah menuju kubur. Perayaan ulang tahun , sebenarnya adalah perayaaan berkurangnya jatah umur kita. Alngkah ruginya kita jikalau kita menjalani seesuatu yang begitu berharga lalu kita sia-siakan dia. Begitu urgennya masalah waktu , sampai ada yang mengatakan , « Jika engkau ingin tahu manusia yang paling bodoh lihatlah orang yang diberi modal dan modalnya dihamburkan sia-sia.. »

Tidak bisa kita pungkiri bahwa satu-satunya yang tidak bisa direm adalah waktu , Setiap orang punya jatah yang sama, 24 jam . Orang yang sukses dengan yang gagal, begitupun calon ahli surga dan calon ahli neraka , waktu yang diberikan mereka semua adalah sama. Yang jadi soal adalah bagaimana mengelola waktu agar menjadi manfaat di dunia dan akhirat ?

Karena itulah Allah SWT meletakkan waktu sebagai nilai yang menentukan timbangan kerugian dan keuntungan manusia dalam hidupnya seperti yang tercantum dalam surat Al ‘Ashr ayat 1-3 : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar – benar berada dalam kerugian , kecuali orang –orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati dalam menaati kebenaran dan nasehat menasehati dalam menetapi kesabaran.

Surat Al’Ashr diatas memang laksana laut tak bertepi. Setiap kali kita men-tadabburuinya , setiap itu pula kita menemukan makna-makna baru yang menuntut kesadaran baru yang lebih intens dalam soal waktu . Paling tidak , dari surat tersebut kita yakin bahwa setiap manusia hanya akan menghabiskan waktunya dalam kerugian, kecuali mereka yang memiliki kemampuan memanfaatkan waktu untuk empat perkara.

Pertama, orang yang pasti beruntung adalah orang yang setiap hari bertambah kekuatan iman dan keyakinannya terhadap kebenaran. Jadi, kalau orang bertabah usia tapi tidak mengerti hidup ini untuk apa dan diabdikan untuk siapa? Diatidak mengeerti iamn, maka hidupnya benar-benar sia-sia saja. Hidupnya hampa karena perbuatannya tidak dilandasi niat ibadah karena Allah.

Jadi ‘maaf-maaf” saja orang punya harta, gelar, pangkat, jabatan ,punya segala-galnya , tapi tidak punya iman , dia termasuk orang yang merugi. Bobot pahala tidak dihitung dari semua itu. Betapa kasihan , sudah sibuk luar biasa di dunia tapi ketika mati hanya jadi bangkai, lalu hanya dosa-dosanya saja yang akan dihitung.Nauzubillahi mindzalik

Lantas bagaimana agar iman menjadi kuat? Pupuk penguat iaman adalah  ilmu. Jika kita tidak pernah mencari ilmu , maka sama saja dengan menanam pohon tanpa memupuknya . Lambat laun pohon itu akan layu, menguning , kering, dan mati.

Kedua, cirri orang yang beruntung adalah mereka yang dapat memanfaatkan setiap waktunya menjadi amal saleh. Kita tidak perlu dipusingkan dengan apa yang akan kita dapatkan , Karena pahala dan balasan dari setiap amal saleh tidak akan terukar .Tidak ada yang tertukar dari karunia dan balasan Allah . yang harus kita pikirkan setaiap waktu adalah bagaimana agar setiap detik waktu kita bisa jadi amal kebaikan ?

Oleh karena itu jangan panik dengan apa pun yang belum terjadi , jika telah kita isi setiap waktu kita dengan beramal , beramal dan beramal. Buat diri kita bagaikan radar yang teramat sensitive ketika melihat ladang amal, Insya Allah kita akan beruntung . jangan banyak berharap ini dan itu dari setiap amal yang kita perbuat, karena dengan sendirinya amal-amal itu akan mengundang keberkahan bagi diri kita sendiri.

Ketiga, cirri selanjutnya adalah orang mendakwahkan kebenaran. Orang itu beruntung kalau menjadi contoh kebaikan, sehingga setiap orang yang meniru kebaikan kita , kebaikan itu pahalanya mengalir juga untuknya . Semua manusia pasti mati. Dan salah satu warisan yang seharusnya kita tinggalkan adalah nama baik hanya ada kalau hidup kita menjadai contoh kebaikan. Jangan sampai ketika kita mati , yang diceritakan orang lain tentang kita adalah kisah buram tentang koruptor, si maling uang rakyat , si sombong ,si serakah,dan semacamnya . Na’udzubillah

Nabi Muhammad saw merupakan contoh kebaikan . Sejak ribuan tahun yang lalu hingga detik ini , bahkan menjangkau jarak hingga ribuan kilometer , hanya kebaikan-kebaikannya yang banyak disebut orang . Subhanallah . Salah satu sebabnya adalah karena sebagai orang yang sangat terpelihara dari kesiasiaan . Sekecil apa pun perbuatannya , Rasullah saw adalah sebuah kepribadian efektif yang penuh makna.

Maka, kalau kita ingin termasuk orang –orang yang beruntung , usahakanlah agar setiap waktu membuat diri kita bagaikan cahaya matahari . menerangi orang-orang yang berada dalam kegelapan. Menumbuhkan bibit-bibit kebaikan , menyegarkan batang –batang yang layu.

Karena itu, tempalah diri kita sedemikian rupa agar selalu menjadi jalan kebaikan bagi sebanyak mungkin hamba-hamba Allah . Tidak peduli agama apa pun, karena kita tercipta untuk menjadi .rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam . Hingga bagi binatang pun, kita harus menjadi rahmat Insya Allah.

Keempat, ciri terakhir orang itu yakin bahwa setiap waktu yang dia jalani akan banyak menghadapi cobaan-cobaan. Oleh karena itu hanya orang-orang yang punya kesabaran di dalam menegakkan kebenaran inilah yang beruntung . sebab jika tidak sabar , kita akan goyah , rontok , tidak menjadi contoh dan akhirnya kita tidak memperoleh apa pun di akhirat kelak.

Kekuatan pribadi untuk saling menasihati dalam kebenaran adalah bagian  dari keberuntungan kita semua. Tanpa kesabaran ,mustahil kita akan mengenal Allah dengan baik . Akibatnya kita akan dilanda nestapa.Na’udzubillah

Orang yang cantik jelita maupun gagah rupawan serta memiliki jabatan dan kedudukan yang tinggi , tapi tidak mengenal Allah , tidak beramal saleh , dan pribadinya hanya menjadi contoh keburukan , maka hidupnya hanyalah kerugian. Karena sehebat apa pun topeng duniawi yang kita miliki hanya bersifat sementara

Semua yang gagah akan mati, semua yang punya jabatan , gelar, kekayaan, atau kedudukan , juga akan mati . masalahnya , apakah kematian itu khusnul khatimah atau su’ul khatimah? Semua itu pada akhirnya lebih bergantung dari bagaimana cara kita mengisi waktu demi waktu dalam hidup ini.

Waktu 24 jam sehari tidak bisa kita tambah . sekalipun kita beli jam tangan yang 36 jam( kalau saja ada), pasti tidak laku, karena waktu akan berjalan apa adanya. Dan kita tidak bisa mengeremnya. Idealnya setip waktu sudah ada jadwal kebaikannya sendiri-sendiri. Yang kerap membuat rusak urusan kita adalah karena kita salah mengisinya.

Untuk memanage waktu , yang paling penting adalah membuat peta dari apa yang akan kita lakuakan . tanyakan pada diri kita : Apa yang wajib kita lakukan ? Apa yang sunah ? Dan apa yang mubah saja untuk diperbuat ? Contoh yang wajib ditunaikan adalah hak Allah , hak istirahat, dan hak makan, Selajutnya yang sunah sebut saja berolah raga.Dan yang mubah misalnya rekreasi atau menonton TV( yang acaranya bermanfaat). Kalau acaranya , tentu kita lebih tahu bagaimana menyikapinya.

Jadi kuncinya adalah petakan dulu potensi dan masalahnya , kemudian bekerjalah secara stabil dengan peta itu. Namun, tentu saja  jangan cuam membuta perencanaan tapa melatih kedisiplinan untuk menjalankan nya . Betapa banyak orang yang hanya membuat perencanaan . dan sebuah rencanan\ tidak perlu muluk-muluk. Si rencana itu sendiri harus proposional agar mudah menjalankananya.

Pelajar maupun mahasiswa juga berhak memiliki waktu istirahat . disini , sebetulnya Allah sudah menyediakan jadwal shalat sebagai sarana untuk mendinginkan pikiran . membasuh anggota tubuh dengan air wudhu, lalu bersujud kepada Allah akan membuat hati menjadi tentram  dan sirkulasi darah tentunya akan lebih baik .Jika hati tentram ,walaupun badan lelah, maka diri kita akan menjadi tenang .apalah arti nya , badan tenang namun hati lelah? Oleh karena itu ibadah yang bagus itu sebetulnya merupakan sebuah refreshing yang luar biasa.

Dengan demikian , marilah kita jadikan setiap detik begitu berarti sehingga cukup menjadi sarana untuk memacu peningkatan kualitas dan pemahaman kita terhadap kebenaran. Sehingga iman kita semakin menebal , amal kita semakin produktif, kualitas akhlak meningkat dan kesadaran kita menjadi teladan dalam menetapi kebenaran ini. Sehingga panjang-pendek  umur kita  menjadu\i sangat berarti , sebagaimana sabda Rasullah saw : Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi umur yang panjang dan jelek amalannya ( HR Ahmad ).

karya itu


A.    Pendahuluan
            Umpan balik meratapi sebuah perjalanan hidup membawa niat hati ini akan berbagi tentang kebutuhan hidup, membawanya kesenjangan yang terhalangi pengelompokan, telah kini teruraikan baur campur indah dengan kebersamaan sudah seharus-nya. Sahabat yang di maksudkan di atas telah menyadarkan akan pentingnya bertetangga  dalam ruang ligkup hidup ini adalah sebagai pancingan kita untuk meraihnya.  Karna memanglah orang disekitar kita yang bisa melambungkan naik keatas sana. Tanpa seorang personalia atau pendistribusi dari karya_karya kita, maka dengan mustahil akan tersebar-nya karya-karya itu. Siapakah pendistribusi itu melainkan orang-orang sekitar kitalah yang berperan besar.
            Meledak-nya sebuah karya itu adalah hasil dari sebuah proses yang terstukturi dengan sikap teladan seseorang, yakin juga adalah tindakan dari sikap yang terus memimpikan akan hal yang di gelutinya bisa dan dapat terjadi pun karna memanglah dari mimpi kita akan mendapatkan-nya. Kenapa, karma ketika seseorang memimpikan dari cita-citanya maka sikap pada lapangan-nya pun secara tidak langsung maka seseorang itu akan selalu melangkah dan berjalan pada satu mimpinya itu. sehingga perlahan akan terjadilah mimpi itu tanpa disadari. Satu cerita bahwa seorang anak yang ketika itu berkeinginan mempunyai sepeda motor, keseharian-nya dia terus memimpikan dan terotomasi sikap dan tindakan-nya pun seseorang itu terus berusaha maka setelah dengan usahanya terbelilah sepeda motorpun. Akan tetapi seperti yang di jelaskan jika seseorang tadi tidak bermimpi untuk mempunyai sepeda motor, maka ketika dia mempunyai uangpun seseorang itu tidak akan pernah membeli motor karna sedikitpun tak bermimpi menginginkan-nya. Bisa jadi dia memilih yang lain dari mimpi-nya.
          Kehendak sebuah hasil, harus di tekankan bahwa sebagai bahan evaluasi kepada rekan rekan ketika bermimpipun seharus-nya sudah kita ber ikhtiar dan ber do’a, karma bagai manapun semua kehendak kita atas ijin dan panggilan yang pencipta. Artinya sebagai di contohkan bahwa banya kasus terjadi seperti kakek bermimpi haji. Bisa tidak terjadi oleh berbagai hal dikarnakan tidak ada panggilan dan kehendak, karna memang ada ketika akan melaksanakan kakek tersebut sudah di pagil terlebih dahulu dari masa aktif-nya atau mati. Dan banyak lagi berbagai contoh-nya. Agar tidak menjadi kehilangan kesadaran dalam kata lain gila, maka harus juga diberitahukan ketika kita memikirkan dan berkeinginan di masa muda dewasa kini alangkah baiknya dalam menjaga hal dari ketidak inginan dalam berbagai masalah-nya harus kita bareungi ikhtiar dar ber do’a dari apa yang kita impikan. Namun tetaplah untuk yakin sebagai generasai penerus untuk melanjutkan berkiprah di dunia ini dari bermimpi untuk menguasai alam ini sebagai yang kedua dari sang pencipta ALLAH SWT. Teruslah bermimpi tujuanya untuk meerahnya.
B.    Manajemen teori
            Inti dari kepemimpinan adalah manajemen bahwasanya seorang pemimpin itu dikenal sifat-sifat atau karakteritis pribadinya. Pada umumnya seorang pemimpin itu akan ditentukan dari keberhasilanya oleh sifat-sifat jasmaniah dan rohaniahnya pun sehingga sangat penting untuk mengetahuai dari kaitan antara keberhasilan pemimpin dari sifat karakteristiknya. Kepemimpinan seseorang dapat kita bedakan menurut golongan dari berbagai tipe-tipe dalam gaya kepemimpinan-nya, dari beberapa tipe kepemimpinan itu diantaranya ¹tipe otokratis, tipe seperti ini dari gaya kepemimpinannya seorang pemimpin menganggap organisasi sebagai milik pribadi, menganggap bawahan sebagai alat, tidak menerima kritik saran dan pendapat pun juga sering mempergunakan pendekatan yang bersifat paksaan. ²tipe militeristis, yaitu sifat seorang pemimpin yang sering mempergunakan sistem perintah (intruksi), menyandarkan diri pada pangkat dan jabatan-nya, senang kepada pormalitas yang berlebihan membuat sikaf disipllin mati dan tidak senang di kritik juga menggemari upacara-upacara. ³paternalistis, tipe seorang pemimpin ini menganggap dan memandang bawahan sebagai anak-anak, bersikap terlalu melindungi, seorang ini jarang memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan juga jarang memberikan kesempatan untuk mengembangkan daya kreasi dan vitalitasnya, jarang memberikan untuk berinisiatip pun bersikap mahatahu.
C.      Motivasi sumber daya sebagai manajemen
             Pada dasarnya manajemen sumber daya manusia berisikan langkah-langkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu, baik individual maupun organisasi. Motivasi adalah sebagai proses mempengaruhi juga mendorong seseorang dari luar terhadap seseorang juga kelompok, artinya bahwa sebagai desakan yang alami. Pekerjaan yang dilakukan manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain adalah motivasi menurut liang gie. Dari beberapa banyak teori motivasi yang banyak dikemukakan para ahli manajemen terdapat salah satu teori yang banyak mendapat sambutan yang amat positif dalam bidang manajemen organisasi adalah teori hierarki, Abraham maslow mengemukakan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkatan yang lebih tinggi, akibatnya setiap kebutuhan paling rendah telah terpenuhinya maka akan muncul pula kebutuhan yang lain lebih tinggi.    
 

Kewarganegaraan


PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebuah mata kuliah yang berisi pengajaran pembentukan moral yang dapat diterima oleh  seluruh warga negara tanpa terkecuali (semua suku bangsa, agama, ras, dsb) dan merupakan usaha untuk membekali pelajar dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

Awal dari penamaan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pendidikan Moral Pancasila (kurikulum 1984) dan sebelumnya dinamakan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (kurikulum 1994). Jelas terlihat maksud pemerintah mewajibkan adanya Pendidikan Kewarganegaraan adalah mendidik moral Warga Negara Indonesia sesuai Pancasila.
Menurut pendapat saya, upaya pemerintah mewajibkan mata kuliah ini adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
Saya sangat setuju dengan adanya mata kuliah ini. Sesuai dengan pengalaman saya sebagai pelajar, Pendidikan Kewarganegaraan memberikan saya pengetahuan-pengetahuan yang sudah merupakan suatu kewajiban bagi saya sebagai warga negara untuk mengenalnya. Sebagai orang terpelajar, saya tidak mau didapati sebagai warga negara yang tidak mengenal negaranya dengan baik dan saya akan sangat bangga apabila pengenalan saya akan negara dapat membentuk moral yang baik.
Apabila seseorang mempunyai kepintaran ilmu yang luar biasa namun tidak disertai moral yang baik, ia tidak akan mengerti bagaimana  harus mengaplikasikan semua ilmunya dengan baik dan benar. Perlu diingat, baik dan benar adalah kesatuan tangung jawab. Sesuatu yang hanya baik belum tentu benar dan sesuatu yang hanya benar belum tentu baik.
Mengenai pendapat yang mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat digunakan untuk mencari nafkah, jawaban saya adalah berupa banyak pertanyaan besar. Mengapa semua hal harus dikaitkan dengan uang? Apakah segala yang telah kita bayar di dunia ini, harus kembali dalam bentuk uang/harta? Apakah manusia tidak membutuhkan keadaan yang damai, aman, juga nyaman? Bukankah kita ini makhluk sosial yang sangat membutuhkan hubungan persaudaraan yang baik?
Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan bukanlah suatu hal yang membuang-buang waktu, tenaga, dan uang. Dengan mendalami Pendidikan Kewarganegaraan, saya mampu memperluas pengetahuan saya tentang manusia Indonesia di mana saya adalah bagiannya. Peraturan, nilai-nilai, komposisi, dan segala yang menjadi bagian inti dalam Indonesia, dapat saya pahami dengan baik. Pemahaman ini dapat menciptakan keteraturan dalam hidup saya. Keteraturan itu lah yang membuat waktu saya terpakai dengan baik, tenaga saya tidak terkuras untuk hal-hal yang jelas-jelas tidak berguna dan merugikan saya, dan uang saya pun  dapat terpakai dengan baik tanpa harus membayar denda-denda akibat pelanggaran norma/hukum yang seharusnya sudah saya kenali sejak saya masih sekolah/kuliah. Tetapi di atas dari semuanya itu, saya mampu menjadi orang terpelajar yang memiliki moral yang baik.
Sebelum membuat tugas ini, saya mencoba untuk mancari dan menggali alasan ketidaksetujuan diwajibkannya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah umum. Memang sebgaian besar ketidaksetujuan meraka dikarenakan timbal balik atau hasil yang tidak setimpal dengan usaha yang sudah mereka lakukan. Ada yang mengatakan perusahaan/lapangan kerja tidak akan melihat nilai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, ada yang mengatakan bahwa mata kuliah ini sangat menganggu mata kuliah lainnya yang lebih penting bagi mereka, bahkan ada yang berpendapat mata kuliah ini akan dimanfaatkan oleh dosen untuk menjatuhkan kami, dan masih banyak alasan lain.
Semua dari pernyataan mereka dapat langsung saya sanggah dengan memberikan beberapa pengertian secara halus. Namun ada satu pernyataan yang membuat saya untuk menggali ulang segala fakta yang ada, sebelum menyanggah pernyataan dia tersebut.
Pernyataan teman saya merupakan sebuah perbandingan dan pertanyaan balik untuk kita semua termasuk saya. Dia membandingkan pendidikan serta mata kuliah di luar negeri dengan di Indonesia. Di Australia, Singapura, negara-negara di Eropa, dan Amerika tidak mendapat mata kuliah yang sejajar dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Namun sangat terlihat sekali bahwa warga negara di negara-negara tersebut jauh lebih maju dan disiplin dibandingkan di Indonesia. Dan dari beberapa pernyataan dia lagi, saya meringkasnya menjadi satu pertanyaan sederhana. Apa isi dari Pendidikan Kewarganegaraan karena banyak Warga Negara Indonesia terlihat seperti manusia tak terdidik?
Setelah beberapa lama saya mengamati/mempelajari pendidikan dan kehidupan di luar  Indonesia, saya menemukan sebuah jawaban yang sesungguhnya harus kita sadari. Negara-negara yang tidak mewajibkan pelajar-pelajarnya untuk mendapatkan pendidikan seperti Pendidikan Kewarganegaraan, pada dasarnya warga negara-negara tersebut sudah sangat sadar akan nilai-nilai, peraturan, komposisi, hak dan kewajiban, serta segala yang berhubungan dengan mereka dan negaranya. Hukum di negara-negara tersebut telah berdiri kuat dan bersifat sangat tegas terhadap masyarakatnya.
Bagaimana dengan di Indonesia? Masih banyak sekali tindakan-tindakan yang tidak menghormati hukum yang ada, bahkan melecehkannya. Aparat-aparat hukum seakan hanya sebagai brankas negara sebagai tempat penyimpanan denda yang cepat dan aman. Sebagian besar Warga Negara Indonesia tidak mengetahui kewajiban yang harus mereka jalankan dan hak yang layak mereka dapatkan. Inisiatif manusia Indonesia untuk membela negaranya masih sangat kecil, bahkan mereka lebih peduli untuk memasuki urusan dalam negeri negara lain. Kita seharusnya menjadikan mata kuliah ini sebagai pengetahuan besar akan negara kita dan pengenalan intim dengan negara kita.
Sesungguhnya Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia belum seberapa dibandingkan dengan negara-negara yang sedang mengalami peperangan. Saya berikan contoh Negara Israel. Pemerintah Israel mewajibkan seluruh negaranya untuk melaksanakan Pendidikan Kewarganegaraanya secara nyata. Setiap mereka yang telah lulus dari bangku sekolah dan telah berusia 18 tahun diwajibkan untuk menjadi bagian kemiliteran negaranya. Tujuan dari keputusan tersebut adalah untuk menjadikan warga negaranya menjadi manusia yang setia, disiplin, taat, bermoral baik, dan memiliki hubungan yang baik antar sesamanya dan negaranya. Dengan cara tersebut, Pemerintah Israel berharap agar warganya tetap bersatu dan saling mengasihi meskipun negara mereka terancam perpecahan.
Belum lagi melunturnya nilai budaya Bangsa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan sangat menanamkan budaya bangsa. Saya adalah salah satu pelajar yang tertarik untuk melihat budaya bangsa, baik bangsa sendiri maupun bangsa lain. Selama 1 sampai 2 tahun ini sangat jelas terlihat budaya Bangsa Indonesia meluntur dan mulai tergantikan budaya bangsa lain terutama Amerika dan Jepang. Hal ini khususnya terjadi pada generasi muda yang sesungguhnya sangat diharapkan sebagai penerus budaya kita.
Banyak dari mereka  berpendapat bahwa kita harus semakin modern, tidak kampungan, dan sebagainya. Tapi menurut saya, manusia modern adalah manusia yang berpikir luas bukan bebas, manusia yang cerdas dan cerdik bukan mudah terpengaruh, manusia yang kreatif bukan mencontek karya orang lain, dan manusia yang mampu memaksimalkan setiap potensi dan bakat yang ada pada dirinya bukan meninggalkannya.
Mungkin pemikiran mereka sama dengan saya. Kita harus belajar dari yang lebih baik! Tetapi faktanya manusia Indonesia zaman sekarang meniru sesuatu yang hanya menghasilkan culture lag. Gotong royong sudah teramat jarang dilakukan di masyrakat, namun individualisasi semakin kental. Pakaian minim, drinks, drugs, smoking, sex before marriage, clubbing, sudah mulai dianngap sebagai sesuatu yang normal. Bukankah itu artinya telah membudaya? Saya menganggap mode-mode seperti itu mereka tiru dari public figure atau entertainer Amerika. Sayangnya, mereka tidak tahu apakah itu sesungguhnya budaya barat?
Mode-mode seperti itu hanya terlihat di kota-kota besar Amerika, Italia, Prancis, dan beberapa lainnya. Los Angeles, New York City, Brazil, Meksiko, Milan, dan Paris adalah beberapa contohnya. Bagaimana dengan Chicago (kota besar & penting), San Fransisco (kota wisata & pelajar), Boston (kota pelajar yang sebagian besar berusia sangat produktif), London (pusat kota), Texas (pusat musik country dan seni), Lima (ibukota),dan lainnya? Sebagian besar masyarakat di sana menganggap hal-hal/budaya di atas adalah tabu. Tata krama dan bahasa yang mereka gunakanpun sangat menandakan mereka adalah orang terpelajar dan terdidik.
Dan tahukah Bangsa Indonesia bahwa Jepang sangat bergantung dengan Amerika? Dulu saya sangat salut dengan Jepang. Kemajuan science dan sosial nya begitu pesat dan sangat mempengaruhi kehidupan negara lain tanpa harus menghilangkan/mengganti budaya mereka sendiri. Negara itu saya juluki sebagai negara budaya modern. Namun sekarang, budaya masyarakat Jepang telah meluntur. Yang terlihat lagi-lagi budaya barat yang sebagian besar dari Amerika. Bahkan peniruan mereka terhadap budaya barat telah menjadi sebuah ketergantungan.
Saya sangat berharap usaha pemerintah melalui Pendidikan Kewarganegaraan akan berbuah baik dan benar. Saya juga berharap setiap pelajar yang mendapat pendidikan ini menganggapnya sebagai suatu pembelajaran moral yang sangat realistis bukan hanya sebagai mata kuliah wajib. Sebab yang dibutuhkan dalam mata kuliah ini adalah mempraktekkan setiap maknanya bukan sekedar menghafalkan dan menjawab ujian dari dosen.
Jadi kesimpulan dari seluruh pendapat saya adalah saya sangat setuju dengan diwajibkannya Pendidikan Kewarganegaraan. Apabila saya menemukan kesulitan dalam mata kuliah ini, saya akan mencoba untuk melihatnya secara realitis. Karena menurut saya pendidikan ini sangat nyata dalam kehidupan saya sehari-hari.